Senin, 11 Juli 2011

BENARKAH IDEOLOGI PKS = NII...?

Opini:
Benarkah Ideologi PKS = NII…?
Oleh: Dede Sunarya

Ribut soal NII (Negara Islam Indonesia) ternyata membuat PKS (Partai Keadilan Sejahtera) ikut angkat suara, dimana  politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Soeripto, menengarai ada agenda tertentu dibalik membesarnya isu Negara Islam Indonesia (NII). Sebab, menurut mantan intel itu, eksistensi NII tidaklah segarang Gerakan Aceh Merdeka atau Organisasi Papua Merdeka……..Benarkah demikian?

Kalau dilihat pergerakannya yang terbongkar belakangan ini, jelas NII jauh lebih berbahaya daripada GAM & OPM, karena proses rekrutmen serta cara-cara memba’iat anggotanya jelas menunjukkan NII ingin menguasai segala elemen yang ada di masyarakat Indonesia dengan cara menyusupkan anggota-anggotanya. Bilamana hal ini berhasil,maka dengan sangat mudah mereka merubah arah kebijakan politik Negara Indonesia secara pelan tapi pasti.

Melihat arah perjuangannya seperti itu, kelihatan sekali bahwa arah ideologi NII sama dengan PKS, dimana sejak tokoh-tokoh PKS mulai memasuki pemerintahan, yang terlihat adalah aturan-aturan terselubung yang membatasi kebebasan beragama sangat gamblang terlihat. Walaupun tidak dinyatakan secara terang-terangan, tetapi sepak terjang tokoh-tokoh PKS yang duduk di pemerintahan, baik di Daerah maupun di pusat Pemerintahan sangat kelihatan “ideologi” nya mirip dengan arah perjuangan NII.

Apakah karena hal itu menyebabkan Soeripto kemudian buru-buru menyatakan pernyataan seperti diatas? Bisa jadi apa yang dinyatakan oleh Soeripto adalah kegusaran tersendiri bagi PKS yang tidak ingin arah perjuangannya selama ini menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat Indonesia secara lebih luas,sehingga akan menyebabkan suara PKS akan jeblok di 2014…?

Memang belum tentu tokoh-tokoh PKS itu adalah didikan NII, tetapi ada dugaan bahwa eks NII sudah mulai merasuki segala elemen yang ada di masyarakat, sehingga dikhawatirkan bahwa cara pandang & perjuangan NII juga “ditiru” untuk mewujudkan perjuangannya selama ini. Beberapa partai politik besar pun sudah gusar bilamana ada anggota-anggotanya “disusupi” oleh gerakan NII, sebab ini akan menjadikan “ketakutan” tersendiri bagi para pemilih di 2014 nanti,apalagi isu penyusupan sudah begitu merebak.

Dugaan PKS  terkait dengan kelompok NII mengemuka di karenakan salah satu pendiri Partai Keadilan yang merupakan Ketua Majelis Syura PKS Hilmi Aminuddin, disebut anak dari Danu Muhamad Hasan, panglima militer DI/TII Kartosuwiryo. Hal tersebut diungkapkan oleh  mantan Menteri Peningkatan Produksi NII, Imam Supriyanto kepada sejumlah awak media. Bahkan sebelumnya, Imam Supriyanto menuding PKS dekat dengan NII KW 9. PKS yang awalnya adalah PK juga disebut-sebut bersentuhan dengan ajaran Ikhwanul Muslimin dari Mesir. Itu diperoleh saat Hilmi Aminuddin belajar di Al Azhar, Kairo.

Namun tudingan tersebut dibantah oleh Wasekjen DPP PKS Mahfudz Siddiq. Mahfudz menegaskan, secara ideologis PKS berbeda dengan NII. Jadi, apa yang dituduhkan mantan Menteri Peningkatan Produksi NII, Imam Supriyanto, salah. Masih menurut Mahfudz, PKS dan semua tokohnya berbeda secara ideologi dan garis perjuangan dengan NII, sebagaimana bisa dirujuk pada AD/ART PKS.


Pada ahirnya menjadi tugas intelijen Republik Indonesia untuk mengungkap & mencegah hal ini terjadi, karena sebagian besar rakyat Indonesia masih menginginkan PANCASILA tetap sebagai dasar ideologi kita bersama. >>**<<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar